KOMENTAR

SOSOK Buya Hamka, yang merupakan seorang ulama, penulis, filsuf, pengajar, cendekiawan, juga politikus. Namun tokoh besar itu pernah dituduh mengkhianati negara. Akibatnya, beliau pernah diasingkan ke daerah Puncak selama dua tahun lebih oleh Presiden Soekarno.

Dituturkan oleh anak dan cucunya saat diwawancarai Denny Sumargo, Buya Hamka dan Soekarno sebenarnya telah bersahabat sejak muda. Jalan politiklah yang kemudian ‘memisahkan’ keduanya. Meski sesungguhnya cita-cita keduanya adalah sama untuk menegakkan marwah bangsa Indonesia. Soekarno, menurut cucu Buya Hamka, membenci kakeknya yang memilih Masyumi sebagai jalur politiknya.

Namun diketahui, tak pernah sedikit pun terbersit dendam di hati Buya Hamka terhadap sahabatnya itu. Bahkan beliau pun menjadi imam salat jenazah Soekarno, yang merupakan amanah (pesan) dari Presiden pertama RI tersebut.

Sosok Hamka (Haji Abdul Malik Karim Abdullah) adalah inspirasi besar yang harus dicontoh oleh generasi muda. Ilmunya begitu luas dan pribadinya begitu mulia. Beliau adalah teladan segenap bangsa.

Tepat kiranya bila film Buya Hamka ditayangkan pada suasana Idul Fitri 1444 H. Dalam suasana kemenangan hari raya, film ini dapat menjadi inspirator terutama bagi generasi muda Muslim Tanah Air.

Vino G. Bastian, aktor keturunan Minang itu dipercaya memainkan peran Hamka. Ia mengaku sangat senang karena Buya Hamka adalah seorang tokoh besar dan panutan terutama bagi masyarakat Sumatra Barat.

Meski demikian, nama besar Hamka disebut Vino mau tak mau menjadi ‘beban’ tersendiri untuk memerankannya. Sebelum Buya Hamka, Vino juga pernah memerankan almarhum penyanyi legendaris Chrisye dalam film Chrisye.

Dalam film Buya Hamka, Vino berdampingan dengan Laudya Cynthia Bella yang berperan sebagai Siti Rahaam, istri Hamka. Film besutan sutradara Fajar Bustomi ini juga dibintangi sederet bintang ternama Tanah Air seperti Desy Ratnasari, Donny Damara, Verdi Solaiman, Teuku Rifnu Wikana, juga aktris muda Mawar de Jongh.

Tak hanya dinanti masyarakat, film Buya Hamka mendapat apresiasi dari Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi. Ia mengajak seluruh masyarakat Minang untuk menonton film yang tayang April 2023 ini.

“Dalam film ini, kita disuguhkan bagaimana sosok Buya Hamka menerapkan pemahaman agamanya dengan budaya dan ilmu, sehingga karakternya tumbuh menjadi pribadi yang dihormati dan disegani,” ungkap Gubernur Sumbar (24/3/2023), dikutip dari Antara.




Film Kuasa Gelap Bakal Debut di 53 Negara

Sebelumnya

Bukan Hanya tentang Musik dan Penampilan, Ini Nilai Positif Jadi Penggemar K-Pop

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Entertainment